Selasa, 28 Februari 2012

AKHWAT HAROKI


Bismilillahirrohmanirrochym walchamdulillahirobbil’alamyn.
S
etiap zaman yang disusun butir-butir waktu, detik demidetik yang menyusun kehidupan tiada pernah lepas dari pergerakan (Harokah). Dunia yang kini telah jauh berubah semakin menampakkan pesona yang tidak jelas bagi masyarakat yang ingin menegakan fikroh agamanya. Tantangan-tantangan yang semakin beragam dan semakin mengancam. Yang mesti dilakukan mestinya adalah mempertahankan, menegakkan agama Allah niscaya Allah akan menolong kita. Allah SWT. Berfirman dalam kalam-Nya :
“Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah akmi wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ‘Isa, yaitu tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah didalamnya. Sangat berat bagi bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama Tauhid dan member petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada)-Nya”. [As-syura: 13].
Menegakkan Agama Allah adalah Wajib bagi setiap muslim, baik ia lelaki atau perempuan.
Meski menyampaikan itu begitu berat kita harus mengatakannya walau hanya satu ayat. Lalu kita sebagai seorang muslim sudah peastui tahu akan hal ini, dan ketika kita sudah tahu kita harus melaksanakannya. Menegakan agama Allah  tidak mengenal tempat tertentu. Dimanapun kita harus menegakkan syiar-syiar islam. Dunia kampus sebagai sebuah lahan yang amat subur untuk berdakwah, kini telah mulai digerakkan emuda-pemudi islam. Mereka menyatu dalam sebuah pergerakan, sesama mereka ikhwan dan akhwat saling membantu untuk membangun karakter yang islami di kampus-kampus.
Para akhwat memegang andil yang cukup besar dalam menegakkan syiar-syiar islam. Mereka dengan jumlah yang sedikit lebih besar dari para ikhwah terkadang lebih mudah bergabung di masyarakat. Sebagai seorang da’I pastinya akhwat memiliki kriteria yang unik dan berbeda dengan perempuan lainnya. Maka dari itu kita kan membahas seperti apa kriteria para wanita yang berjalan dalam pergerakan ini,  mereka akhwat haroki yang memiliki kepribadian luar biasa sebagai ibu negeri ini.

KRITERIA AKHWAT HAROKI
Al-Haroki artinya adalah pergerakan yaitu Aktivitas berupa syi’ar dan da’wah yang dilakukan untuk menuntaskan  kejahiliyahan atau kebodohan, merosotnya akhlak manusia sehingga kembalinya cahaya Islam yang InsyaAllah akan menjadikan penghidupan yang lebih baik dalam setiap aspek kehidupan.
Akhwat (perempuan) adalah wanita muslimah, yang menjalankan syariat agamanya dalam kesehariannya, memiliki keindahan sikap, sifat, kepribadian dan nafas yang islami yang berada ditengah masyarakat yang islami maupun yang heterogen. Akwhat haroki merupakan mereka para wanita muslimah yang menjalan syariat islam, mengikuti pergerakan-pergerakan islam untuk menegakkan islam itu dalam masyarakat.

Jalan dakwah adalah jalan yang dipenuhi dengan segala yang dibenci oleh hawa nafsu, bukan merupakan jalan yang ditaburi bunga dan wangi kesturi tidak ada jalan dakwah selayak melintasi hamparan permadani. Dakwah memerlukan kesabaran dan ketekunan memikul beban berat. Dakwah memerlukan kemurahan hati dan pengorbanan tanpa mengharapkan hasil yang segera, tanpa putus asa dan putus harapan. Usaha dan kerja yang terus menerus, hasilnya terserah pada Alloh, sesuai dengan waktu yang dikehendaki-Nya. Mungkin juru dakwah tidak akan melihat hasil dakwah serta buahnya semasa hidup di dunia. Kita hanya disuruh beramal dan berusaha, tidak disuruh melihat hasil dan buahnya.
Dengan tugas yang begitu berat mestnya akhwat haroki layaknya seorang da’i harus memiliki kriteria-kriteria yang sejalan dengan jalan dakwah yang penuh dengan onak dan duri. Mereka harus bisa mengikuti dinamika dakwah.
Jalan dakwah membutuhkan kesadaran yang tinggi dari para akhwat. Kesadaran kan membuka jendela mata mereka baik lahir maupun batin. Membuka bagi wanita motivasi-motivasi untuk beramal mengabdi kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam menghadapi tantangan akhwat akan lebih mampu berdiri kokoh tak tergoyahkan. Dengan ttugas yang diembankan begitu besar maka layaknya seorang hamba yang mengabdi kepada Robb-nya tidak akan lepas dari sifat-sifat berikut:
1.      Seorang akhwat haruslah seorang wanita muslimah yang bisa memahami islamnya secara jelas dan lengkap, tanpa memilah beberapa dari syariat islam, meninggalkan beberapa syariat yang disyariatkan kepadanya. Allah SWT berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” Al-baqarah : 208
Setiap muslim hendaknya masuk kedalam islam secara menyeluruh (kaffah), tidak dengan menyepelekan beberapa dari ajaran islam itu yang mungkin merasa berat untuk mengamalkannya. Dan begitu juga dengan wanita muslimah, mereka juga harus melaksanakan syariat islam secara menyeluruh.
2.      Wanita muslimah harus memahami sunnah Rasululloh SAW, sehinggga ia terdorong untuk mengenal dan melaksanakan sunnah rasul dalam seluruh aspek kehidupan. Karena rasululloh SAW  merupakan uswatun hasanah, rahmat bagi sekalian alam.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Al-ahzab : 21
3.      Seorang akhwat memiliki takut (taqwa) yang tinggi kepada sang Khaliq dan memegang teguh agamanya, tidak tergoda dengan kondisi zaman yang semakin jahiliyah dari kemarin-kemarin. Rasa takut yang dimiliki seorang wanita muslimah da’i membuatnya jauh dari perbuatan tercela yang dibenci oleh Robb-nya. Dia mampu menundukkan dan menjauhkan keragu-raguan dan kebimbangan dari padanya sehingga tak taku kepada siapapun kecuali Allah SWT.
“Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan.”
An-nuur : 52
4.      Wanita muslimah mampu menumbuhkan pertahanan diri yang kuat dalam dirinya untuk dapat terhindar dari tipuan-tipuan dunia. Dengan peradaban yang berkembang pesat, gaya-gaya modern yang benar jahiliyah kerap kali menyerang wanita muslimah. Wanita muslimah banyak menghadapi tantangan di era glbalisasi ini. Wanita disuguhkan mode yang mengundang maksiat para kaum lelaki. Namun dengan pertahanan diri yang kuat, seorang akhhwat akan mampu membentengi dirinya dari godaan-godaan iini..
“ dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”
Al – ahzab : 3
5.      Seorang akhwat harus memotivasi wanita muslimah lain dan juga wanita yang bukan muslim untuk ,menjalani kehidupan yang islami, sehingga ia menjadi seorang contoh yang baik bagi kaumnya dimana pun ia berada. Seorang akhwat harus mampu menyampaikan pengetahuannya tentang seorang muslimah kepada muslimah yang lain. Sehingga dengan seperti itu muslimah-muslimah itu menjadi orang yang beruntung, yakni lebih baik dari hari kemarin.
Namun, seorang akhwat juga bleh menyampaikan syiar islam kepada kaum lelaki dengan syarat harus bisa mnjaga hijabnya dan mampu menjaga hatinya dan orang lain. Sehingga tidak ada noda-noda yang muncul dalam dakwahnya itu.
6.      Wanita muslimah mampu berinteraksi secara aktif dengan masyarakat, berdakwah dengan perilaku dan tindakan nyata, serta menebarkan pesona islam yang benar-benar menggiurkan masyarakat untuk memahami dan menjadikan islam sebagai hidupnya. Seorang khwat itu mampu berdakwah dengan metode yang baik, inovatif, menarik, dan efektif.
Mereka mampu memberikan pengaruh yang baik kepada masyarakat melalui perilaku, pemikiran, dan tindak nyata, nasihat yang baik, penjelasan yang gamblang, dan atribut-atribut keislaman yang nyata.
7.      Seorang muslimah mapu melaksanakan tugas-tugas dakwah dengan baik meskipun memiliki tanggung jawab yang banyak. Ketika seorang muslimah pun sudah menikah, dengan tanggung jawab anak dan suami dan orang tua yang melahirkannya dan melahirkan suaminya ia tetap mapu mengikuti harokah dakwah yang memang harus di embannya.
Mereka mampu menghadapi pilihan-pilihan sulit untuk tetap menjalani harokah dakwah.. layaknya Khadijah, seorang perempuan hebat yang menjadi idaman Rasululloh SAW. Kiranya wanita muslimah bisa meneladani Khadijah, memiliki kontribusi yang tinggi untuk agama ini. Beliau memberikan seluruh hidupnya untuk berdakwah bersama Rasululloh SAW. Khadijah hanya hidup selema seperempat abad bersama Rasululloh SAW, menghibur beliau ketika Rasulullah sedang berduka, membela di saat-saat kritis yang dialami beliau, membantu menyampaikan Risalah Islam, menyertai Rasululloh dalam setiap beban perjuangan yang di emban Rasul dengan harta dan jiwanya.
Jalan dakwah tidaklah mudah, sehingga dibutuhkan wanita-wanita tangguh untuk mengikuti dinamika harokah dakwah ini. Allah SWT berkalam :
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.
Al – ahzab : 28-29
Dan satu yang pasti dalam mengikuti harokah dakwah ini, siapaun harus mampu menerima konsekuensi atas apapun yang didapat di jalan dakwah, sungguh Allah mencintai Hamba-Nya yang berjalan di jalan-Nya seperti yang selalu kita panjatkan disetiap sholat kita.
“Tunjukilah  kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”
Al- fatiha : 6-7





KESIMPULAN

1.      Seorang akhwat haruslah seorang wanita muslimah yang bisa memahami islamnya secara jelas dan lengkap, tanpa memilah beberapa dari syariat islam, meninggalkan beberapa syariat yang disyariatkan kepadanya.
2.      Wanita muslimah harus memahami sunnah Rasululloh SAW, sehinggga ia terdorong untuk mengenal dan melaksanakan sunnah rasul dalam seluruh aspek kehidupan.
3.      Seorang akhwat memiliki takut (taqwa) yang tinggi kepada sang Khaliq dan memegang teguh agamanya, tidak tergoda dengan kondisi zaman yang semakin jahiliyah.
4.      Wanita muslimah mampu menumbuhkan pertahanan diri yang kuat dalam dirinya untuk dapat terhindar dari tipuan-tipuan dunia.
5.      Seorang akhwat harus memotivasi wanita muslimah lain dan juga wanita yang bukan muslim untuk ,menjalani kehidupan yang islami, sehingga ia menjadi seorang contoh yang baik bagi kaumnya dimana pun ia berada.
6.      Wanita muslimah mampu berinteraksi secara aktif dengan masyarakat, berdakwah dengan perilaku dan tindakan nyata, serta menebarkan pesona islam yang benar-benar menggiurkan masyarakat untuk memahami dan menjadikan islam sebagai hidupnya.
7.      Seorang muslimah mapu melaksanakan tugas-tugas dakwah dengan baik meskipun memiliki tanggung jawab yang banyak dan pilihan-pilihan yang sulit.





DAFTAR PUSTAKA
Hasan Buraightis, Muhammad. 2004. Da’I Muslimah di Taman Dakwah. Pajang. Media Insani Press.
Yakan, Fathi. 2010. Komitmen Muslim Sejati. Solo. Era Intermedia.
http://www.robbanipress.co.id/resensi/m.htm (online, diakses 13 februari 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar